Penyebaran Teknik Mencetak
Pada postingan yang lalu sedikitnya telah saya ulas mengenai sejarah teknis mencetak yang ditemukan oleh Johanes Gutenberg di Mainz, Jerman, yang merupakan awal penyebaran teknik mencetak ke benua Eropa setelah terjadi peperangan dikota yang ditempati Gutenberg.
Menurut beberapa sumber, teknik mencetak menyebar diawali sekitar tahun 1500 an. Ditahun tersebut terhitung lebih dari 1000 perusahaan percetakan mulai tersebar. Seni Cetak-mencetak menyebar secara luas ke seluruh Eropa. Bahkan diduga sekitar 40.000 buku dan karya cetak lainnya dikerjakan dimasa ini. Cetakan pertama dinamakan inkunabulas, karena keindahannya hasil cetakan tersebut menjadi barang berharga di museum-museum seluruh dunia. Beberapa jenis karya cetak menggunakan ragam huruf baru seperti pada masa Johanes Gutenberg yang menggunakan typografi (huruf) jenis Gotik dengan berbagai ukuran, tetapi di Eropa bagian selatan sejak tahun 1500 telah diukir dan dikembangkan ke jenis hurup Antiqua yang pertama. Beberapa perusahaan percetakan terkenal di Eropa seperti Calude Garamond di Perancis, John Baskerville di Inggris, dan Giambattista Bodoni di Itali masing masing telah menciptakan jenis-jenis huruf yang terkenal sekaligus menambah koleksi typografi pada masa itu.
Di jaman industrialisasi di Eropa sekitar abad ke 19 terjadi perubahan besar-besaran didunia teknik mencetak ini, beberapa perusahaan percetakan ketika itu menciptakan berbagai macam teknik baru bidang cetak-mencetak, seperti Friedrich König telah menciptakan mesin cetak berkecepatan tinggi (highspeed press) sekitar tahun 1828 dan pada tahun 1846 diciptakan mesin penyusun (composing machine). Nah, sejak saat itulah hampir tak terhitung lagi penyempurnaan-penyempurnaan pada peralatan cetak-mencetak.
Bagaimana Penyebaran teknik mencetak di Indonesia?
Untuk sekedar membuat teks dan rangkaian cerita pada waktu itu teknik cetak-mencetak dilakukan dengan cara mengukir pada batu atau dituliskan di atas daun lontar (papirus). Hal ini berbeda dengan perkembangan di negeri Eropa, karena belum masuknya pengetahuan cetak-mencetak maka hanya beberapa orang terpelajar saat itu mampu membaca dan menulis. Sekitar tahun 1596 para pedagang Belanda pertama mendarat di Jawa Barat. Koloni pedagang lainnya mengikuti ditahun 1602 membentuk 'Verenigde Oost Compagnie' alias VOC. Pada saat itulah diduga pengetahuan cetak-mencetak secara teknis dibawa ke Indonesia.
Mungkin diantara rekan-rekan yang ingin melengkapi mengenai sejarah cetak mencetak ini boleh share dengan saya, mudah-mudahan bisa saling melengkapi untuk menambah wawasan kita semua.